Bagaimana Aplikasi Kesehatan Dan Aplikasi Perbankan Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental
Perkenalan
Teknologi tidak diragukan lagi telah membuat hidup kita lebih mudah dan nyaman dalam banyak hal, tetapi juga menciptakan tantangan dan masalah baru yang tidak ada di masa lalu. Salah satu tantangan paling signifikan adalah aliran data konstan yang kami terima dari perangkat kami. Ini bisa membuat kewalahan dan berdampak negatif pada kesehatan mental kita.
Ponsel cerdas, perangkat yang dapat dikenakan, dan perangkat lain memberi kita banyak informasi di ujung jari kita. Kami dapat menerima pembaruan email, pesan, dan pemberitahuan lainnya secara waktu nyata, melacak kebiasaan pengeluaran kami, dan memantau kemajuan kebugaran kami. Sementara data ini dapat membantu dalam banyak hal, itu juga dapat menyebabkan kelebihan informasi dan menyebabkan stres dan kecemasan.
Misalnya, teknologi yang dapat dikenakan seperti Apple Watch dapat memberi pengguna pembaruan dan pemberitahuan konstan, yang mengarah ke apa yang oleh beberapa peneliti disebut sebagai “kelelahan pemberitahuan”. Hal ini dapat mengarah pada perilaku kompulsif, dengan pengguna yang merasa perlu memeriksa perangkatnya secara rutin, bahkan di tengah malam.
Demikian pula, perbankan digital dapat memberi pengguna banyak informasi tentang keuangan mereka, tetapi juga dapat mengarah pada fiksasi pengeluaran dan stabilitas keuangan. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan stres, karena pengguna merasa selalu harus menghasilkan lebih banyak atau membelanjakan lebih sedikit untuk mencapai stabilitas keuangan.
Aplikasi kesehatan dan kebugaran seperti aplikasi Nike Run Club dapat membantu dalam melacak kemajuan dan menetapkan sasaran, tetapi juga dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis. Pengguna dapat menjadi terpaku pada data mereka, merasa seperti mereka harus memenuhi tolok ukur tertentu untuk menjadi sukses. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan cedera, karena pengguna terlalu memaksakan diri untuk mencapai tujuan mereka.
Meskipun teknologi memiliki banyak manfaat, penting untuk mengenali dampak dari data yang berlebihan pada kesehatan mental kita. Dengan menetapkan batasan dengan teknologi dan melatih kewaspadaan, kita dapat mengelola kelebihan data dan memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan mental kita.
Masalah Teknologi yang Dapat Dipakai
Teknologi yang dapat dikenakan telah menjadi cara yang semakin populer bagi orang untuk melacak tujuan kebugaran mereka, memantau kesehatan mereka, dan tetap terhubung dengan dunia digital. Namun, aliran data yang terus-menerus ini dapat merusak kesehatan mental kita. Notifikasi yang diberikan oleh perangkat yang dapat dikenakan seperti Apple Watch dapat membuat Anda kewalahan dan menyebabkan stres dan kecemasan.
Para peneliti telah menemukan bahwa orang-orang mengalami apa yang dikenal sebagai “kelelahan notifikasi”, yaitu perasaan kewalahan dan tertekan oleh rentetan notifikasi yang terus-menerus dari perangkat mereka (Wearable Technologies, 2020). Ini bisa sangat bermasalah ketika orang mencoba untuk fokus pada tugas-tugas penting atau mencoba untuk bersantai. Gangguan yang terus-menerus dapat membuat Anda sulit berkonsentrasi, yang menyebabkan penurunan produktivitas dan peningkatan stres.
Selain kelelahan pemberitahuan, teknologi yang dapat dikenakan juga dapat menyebabkan perilaku kompulsif. Pelacakan data yang konstan dapat menyebabkan pengguna merasa perlu untuk memeriksa perangkat mereka secara teratur, bahkan di tengah malam. Hal ini dapat menyebabkan pola tidur terganggu dan tingkat stres meningkat (Choi et al., 2020). Selain itu, pengecekan data secara terus-menerus dapat menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, yang menyebabkan lebih banyak stres dan kecemasan.
Untuk mengurangi dampak negatif dari teknologi yang dapat dikenakan pada kesehatan mental kita, penting untuk memperhatikan penggunaan perangkat kita. Kita harus menetapkan batasan kapan dan di mana kita menggunakan perangkat kita, dan mematikan notifikasi untuk aplikasi yang tidak penting. Kita juga dapat mempraktikkan teknik mindfulness seperti pernapasan dalam atau meditasi untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan. Dengan mengendalikan penggunaan teknologi kita dan memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan mental kita, kita dapat memastikan bahwa kita menggunakan teknologi yang dapat dikenakan dengan cara yang meningkatkan kehidupan kita, bukan menguranginya.
Perbankan Digital
Perbankan digital telah merevolusi cara orang mengelola keuangan mereka. Dengan kemudahan untuk dapat mengakses rekening dan melacak transaksi dari mana saja kapan saja, tidak heran jika perbankan digital telah menjadi hal yang biasa di banyak negara. Namun, pelacakan pengeluaran yang konstan dan masuknya data keuangan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kita.
Salah satu perangkap utama perbankan digital adalah dapat berkontribusi pada kelebihan informasi. Dengan begitu banyak data keuangan di ujung jari kami, pengguna dapat terpaku pada keuangan mereka dan merasa kewalahan dengan pelacakan pengeluaran yang konstan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan stres dan kecemasan karena orang-orang mengkhawatirkan situasi keuangan mereka (Johannesen, 2020).
Selain itu, perbankan digital dapat memengaruhi persepsi kita tentang kekayaan. Dengan akses konstan ke akun dan kebiasaan belanja kami, pengguna dapat merasa bahwa mereka selalu perlu menghasilkan lebih banyak atau membelanjakan lebih sedikit untuk mencapai stabilitas keuangan. Hal ini dapat menciptakan tekanan finansial yang konstan dan berkontribusi pada perasaan tidak mampu atau gagal ketika tujuan finansial tidak terpenuhi (Tuttle, 2017).
Untuk menghindari efek negatif perbankan digital terhadap kesehatan mental kita, penting untuk menetapkan batasan dan membangun kebiasaan yang sehat. Ini dapat mencakup membatasi frekuensi memeriksa saldo rekening dan memperhatikan bagaimana data keuangan memengaruhi pikiran dan emosi kita. Penting juga untuk memprioritaskan aktivitas perawatan diri seperti berolahraga, menghabiskan waktu bersama orang tersayang, atau melakukan hobi untuk membantu meredakan stres dan kecemasan. Dengan mengendalikan kebiasaan perbankan digital kita dan menyadari pengaruhnya terhadap kesehatan mental kita, kita dapat memastikan bahwa kita menggunakan teknologi dengan cara yang meningkatkan kehidupan kita, bukan menguranginya.
Aplikasi Kesehatan dan Kebugaran
Aplikasi kesehatan dan kebugaran seperti aplikasi Nike Run Club menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, memberi pengguna cara untuk melacak kemajuan dan menetapkan tujuan. Meskipun aplikasi ini dapat membantu, aplikasi tersebut juga dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dan berkontribusi pada hasil negatif.
Salah satu bahaya aplikasi kesehatan dan kebugaran adalah pengguna dapat terpaku pada data mereka. Dengan pelacakan kemajuan dan pencapaian yang konstan, pengguna mungkin merasa perlu memenuhi tolok ukur tertentu agar berhasil. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan cedera, karena pengguna terlalu memaksakan diri untuk mencapai tujuan mereka (Kraus et al., 2017).
Selain itu, aplikasi kesehatan dan kebugaran dapat berkontribusi pada masalah citra tubuh. Dengan penekanan pada pencapaian tingkat kebugaran atau bentuk tubuh tertentu, pengguna mungkin merasa perlu menyesuaikan diri dengan standar tertentu agar dianggap bugar atau sehat. Hal ini dapat menyebabkan masalah citra tubuh dan berkontribusi pada perasaan tidak mampu atau gagal (Fardouly et al., 2015).
Untuk menghindari dampak negatif aplikasi kesehatan dan kebugaran terhadap kesehatan mental dan fisik kita, penting untuk membangun kebiasaan sehat dan harapan yang realistis. Ini dapat mencakup menetapkan tujuan yang dapat dicapai dan memperhatikan keterbatasan tubuh kita. Penting juga untuk memprioritaskan istirahat dan pemulihan, mendengarkan tubuh kita saat membutuhkan istirahat dari olahraga atau aktivitas fisik.
Untuk mengelola kelebihan data yang dapat disediakan oleh aplikasi ini, penting untuk menetapkan batasan dengan teknologi. Ini dapat mencakup mematikan notifikasi, menyetel batas penggunaan perangkat, dan beristirahat secara teratur dari teknologi. Praktik mindfulness seperti meditasi dan pernapasan dalam juga dapat membantu mengelola kelebihan data dengan mempromosikan relaksasi dan mengurangi stres (Gonzalez-Gomez et al., 2019). Dengan memperhatikan penggunaan teknologi kami dan memprioritaskan kesejahteraan fisik dan mental kami, kami dapat memastikan bahwa aplikasi kesehatan dan kebugaran meningkatkan kehidupan kami daripada menguranginya.
Kesimpulan
Masuknya data secara terus-menerus dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental dan kesejahteraan kita. Dengan munculnya teknologi yang dapat dikenakan, perbankan digital, dan aplikasi kesehatan dan kebugaran, dapat menjadi tantangan untuk mengikuti aliran pemberitahuan, pembaruan, dan data pelacakan yang konstan.
Namun, dengan menyadari dampak teknologi terhadap kesehatan mental kita, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola kelebihan data dan memprioritaskan kesejahteraan kita. Ini mungkin termasuk menetapkan batas dengan teknologi, seperti mematikan notifikasi atau mengatur batas penggunaan perangkat. Dengan sengaja menggunakan teknologi kami, kami dapat mengurangi stres dan kecemasan yang terkait dengan data yang berlebihan.
Selain itu, praktik mindfulness seperti meditasi dan pernapasan dalam dapat menjadi alat yang efektif untuk mengelola kelebihan data dan mengurangi tingkat stres. Beristirahat secara teratur dari teknologi dan terlibat dalam aktivitas fisik atau hobi lainnya juga dapat membantu kita menjaga keseimbangan dalam hidup kita dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Pada akhirnya, penting untuk mengendalikan penggunaan teknologi kita dan memprioritaskan kesehatan mental dan kesejahteraan kita. Dengan mengenali dampak dari data yang berlebihan dan mengambil langkah proaktif untuk mengelolanya, kita dapat memastikan bahwa teknologi meningkatkan kehidupan kita, bukan menguranginya.
Referensi
Choi, H., Kim, D., & Kim, S. (2020). Sebuah Meta-Analisis Hubungan antara Penggunaan Smartphone dan Hasil Kesehatan Mental.
Tinjauan Kesehatan Masyarakat, 41(1), 1-16. Fardouly, J., Diedrichs, PC, Vartanian, LR, & Halliwell, E. (2015).
Perbandingan sosial di media sosial: dampak Facebook pada kekhawatiran dan suasana hati citra tubuh wanita muda. Citra Tubuh, 13, 38-45. Gonzalez-Gomez, D., Karanasios, S., & Gao, Q. (201