Platform microblogging, Twitter telah membentuk kembali identitasnya selama 12 bulan terakhir, dengan yang paling spektakuler adalah pengambilalihan Elon Musk. Pembelian raksasa Media Sosial oleh antek Tesla datang dengan kelebihan dan kekurangannya: pengunduran diri dan pemecatan beberapa karyawan vitalnya, pengenalan Twitter berbasis langganan biru antara lain.
Platform tersebut sejak pergantian kepemimpinannya kini telah mencatat penurunan drastis dalam pendapatan iklannya jika angkanya terus bertambah.
Menurut sebuah penelitian yang disusun oleh Pathmatics, pendapatan iklan terpukul besar dengan Twitter kehilangan empat belas dari 30 pengiklan teratasnya sejak Musk mengambil alih pada 27 Oktober. Empat pengiklan dikatakan telah mengurangi pengeluaran sekitar 98,7% sejak minggu Musk menyelesaikan pengambilalihan hingga akhir tahun.
Firma riset lebih lanjut menyatakan bahwa keseluruhan pengeluaran oleh 30 perusahaan teratas turun menjadi sekitar $53,8 juta untuk gabungan bulan November dan Desember, menunjukkan penurunan 42% meskipun ada peningkatan pengeluaran oleh enam dari mereka.
Pathmatics, yang melakukan penelitiannya untuk Reuters, mendasarkan perkiraannya pada teknologi pelacakan iklan di browser desktop dan aplikasi Twitter dan mengemukakan bahwa iklan Twitter yang tidak dilaporkan sebelumnya adalah perkiraan yang tidak memperhitungkan kesepakatan yang dipersonalisasi antara Twitter dan pengiklan atau tren yang dipromosikan.
Elon Musk pada November 2022 saat menangani masalah penghentian iklan perusahaan di Twitter Spaces mengatakan “dia mengerti jika pengiklan ingin memberikan waktu sebentar”.
Dia juga menambahkan bahwa “cara terbaik untuk melihat bagaimana hal-hal berkembang (di twitter) hanya dengan menggunakan Twitter.
The Information, majalah yang berfokus pada teknologi sambil menggunakan detail yang dibagikan oleh eksekutif periklanan Twitter teratas pada rapat staf pada hari Rabu, 18 Januari, menduga bahwa pendapatan kuartal keempat Twitter turun 35% sebagai akibat dari penurunan iklan.
Twitter sendiri mengumumkan kerugian $270 juta untuk April, Mei, Juni 2022.
Perkiraan Pathmatics merupakan indikasi gangguan berkelanjutan dalam aliran pendapatan utama Twitter menuju tahun 2023, yang dipimpin oleh mundurnya merek-merek konsumen teratas.
Pemesanan ke depan, atau perjanjian untuk mengunci iklan di masa mendatang, juga turun untuk Januari dan Februari, menurut
Firma riset, Standard Media Index telah mencatat bahwa pada bulan Januari dan Februari, pemesanan ke depan, atau perjanjian yang dikunci dalam iklan mendatang turun, tetapi tidak memberikan rincian tentang penyebabnya.
Raksasa media sosial ini sekarang mengambil inisiatif untuk menghentikan hilangnya pendapatan iklan dan sejauh ini telah memperkenalkan langkah-langkah tertentu untuk mendapatkan kembali pengiklan yang hilang seperti mencabut larangan iklan politik, memberikan kontrol yang lebih besar kepada perusahaan atas pemosisian iklan dan bahkan iklan gratis.
Molly Lopez, pemilik biro iklan HITE Digital Miami berkata, “Itu benar-benar insentif yang luar biasa. Sejujurnya, saya belum pernah melihat insentif seperti itu dari pengiklan mana pun “
Sementara Mark DiMassimo, pendiri DiMassimo Goldstein sebuah biro iklan New York mengatakan bahwa pemasar langsung “bargain basement” dan komite aksi politik – pembelanja besar di Facebook Meta Platform Inc – dapat mengisi celah iklan.
Perusahaan seperti Coca-Cola Co hanya menghabiskan $38.000 untuk iklan pada bulan Desember, penurunan besar dari perkiraan $1,1 juta pada awal November, menurut temuan Pathmatics.
Juru bicara HBO Chris Willard saat tidak mengomentari secara spesifik pengeluaran iklan mengatakan “kami akan menilai platform di bawah kepemimpinan barunya dan menentukan langkah selanjutnya yang tepat.”
Menurut Pathmatics, merek konsumen seperti pembuat Heinze Ketchup Kraft Heinz Co dan produsen makanan Stouffers Nestle SA menghentikan semua iklan dan menolak berkomentar.
Target Corp dan pengecer massal lainnya seperti operator department store Kohls Corp tidak beriklan di Twitter untuk black Friday, dan juga tidak memberikan komentar apa pun.
Perusahaan seperti Apple Inc dan PepsiCo Inc meningkatkan iklan.
Tetapi temuan tersebut bukannya tanpa kontroversi karena SmartAsset, penyedia teknologi keuangan menggambarkan perkiraan yang dibuat oleh Pathmatics sebagai tidak akurat, dengan menyatakan bahwa angka tersebut digelembungkan. Namun perusahaan itu gagal memberikan perincian mendalam tentang klaimnya.
Pathmatics pada bagiannya membalas dan berkata “menegaskan kembali bahwa angkanya hanya perkiraan.”
Keamanan merek mungkin telah dipertanyakan oleh perusahaan dengan pengambilalihan Musk karena penurunan pendapatan iklan pada bulan September setelah laporan Reuters menunjukkan tweet yang dipromosikan meminta pornografi anak dkk.
Perkiraan menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan menghentikan pengeluaran pada bulan November, secara kebetulan pada bulan yang sama ketika Musk memulihkan akun yang ditangguhkan dan memperbarui “Twitter Blue”, verifikasi akun berbayar yang mengakibatkan scammer menyamar sebagai perusahaan.
Perusahaan Telekomunikasi, AT&T Inc dan penyedia makanan hewan Mars Inc karena kekhawatiran tentang keamanan merek juga memangkas pengeluaran pada September 2022.
Sambil memberikan alasan untuk jeda iklan pada bulan September, AT&T mengatakan keputusannya diambil sebagai akibat dari “kekhawatiran seputar konten yang muncul di samping” iklannya. Menurut sumber dekat, perusahaan telah berbicara dengan Twitter tentang keprihatinannya.
Pathmatics telah melaporkan bahwa perusahaan yang menarik iklan di Twitter, mempertahankan dan dalam beberapa kasus meningkatkan iklan di platform saingan seperti platform Facebook dan Instagram Meta, dan juga di aplikasi video pendek TikTok.
Akankah Twitter bangkit kembali pada tahun 2023 dengan peningkatan pendapatan iklan?
Waktu menunggu.
Artikel bersumber dari Reuters.
